Puisi Mahan Jamil Hudani

Pukul
0komentar


Maya

di batas ilusi
kunanti pasti
tersirat..ada semburat
merona..dan terpana
lalu adakah asa

di semu mu..aku temui segala
walau hanya fatamorgana
tak seindah yang nyata
kau hanya maya.



Sepertinya.......

sepertinya..dalam tiap helai nafas
kau tak kuasa aku lepas.
ragaku adalah kanvas..di situ indah kau menghias.
jiwaku adalah kuas..melukismu seakan tanpa puas.
pada setiap yang kuhirup
kau telah selalu hidup.
pada tiap detik..hanya parasmu yg cantik.
pada darah yang mengalir..kau telah terukir.

lalu berkata sang sukma..
cinta adalah tak dosa jika karena mengharap Ridho-NYA.
akupun memohon pada sang penguasa Ruh
biar aku basuh di jiwamu keruh
aku basuh di jiwamu lusuh
dan dalam ASMA-NYA kita bercinta sambil bersimpuh.

Puisi-Puisi Anjas Batavia

Pukul


Mari Bernyanyi

lewat air mataku yang terluka
ketika senja yang baru saja hilang dari peredaran mentari
aku panggil anak anak kecil
yang baru saja terkulai debu dari lapang luas
mari sini dik, kutahu kalian lapar
ayo kita makan goreng gorengan ini!
ada singkong
ada ubi

Puisi-Puisi Galuh AS

Pukul
13komentar


Sahabat Sampah Sejati

aku bangga berkawan lalat
catatan merahnya, bagiku adalah hijau
serupa dengan baju yang dikenakan
siapa sangka,
pengais dari sisa manusia kaya,
tak berharga
karena terlalu akrab bercengkrama
dengan kotoran

Puisi-Puisi Luca Satria

Pukul
7komentar


Menunggu

Menunggu,
Di persimpangan hati memendam kata
Melaju takhenti, atau aku terkejar
Berharap tak banyak kata
Hanya sepatah penyempit rindu
Untuk kau malaikat yang rupawan
Walau nyata memang tak berparas

Puisi-Puisi Roy Manu Leveran

Pukul
14komentar


Potret Pulau Antara

aku tak mampu melukis wajahmu
pada kanvas tanah yang memerah akibat genang darah

pula tak sanggup mengukir namamu
di atas bentang air keruh sebab putih yang terbunuh
jemari tanganku melemah tanpa letupan empat lima
karena lelah sudah kugunakan mengusap dada,
menyumbat suara, mengunci telinga dan menutup mata!

Kiat Menembus Rubrik Sastra

Pukul
7komentar


Oleh Ahmadun Yosi Herfanda

Sudah diakui bahwa rubrik sastra di surat kabar dewasa ini merupakan media yang paling strategis untuk pemasyarakat sastra. Tidak hanya pemasyarakatan karya, tapi juga sosialisasi ide dan event kesastraan. Karena itu, pemuatan karya di rubrik sastra surat kabar menjadi idaman hampir semua pengarang.

Namun, bagi para penulis muda, terutama pemula, menembus "gawang" rubrik sastra surat kabat tidaklah mudah. Ada yang sudah puluhan kali